This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 20 Mei 2013

Di Tengah Pro dan Kontra Kloning Manusia

 Kabar bahwa peneliti telah menggunakan kloning (proses menghasilkan individu baru yang memiliki genetik sama atau identik) pada embrio manusia dengan tujuan memproduksi sel-sel induk kembali menyeruak. Meskipun masih pro dan kontra, para ahli mengatakan sangat memungkinkan untuk mengkloning manusia.

Sejak 1950-an silam para ilmuwan sudah berhasil mengkloning puluhan spesies hewan di dunia, termasuk katak, tikus, kucing, domba, babi dan sapi. Meski demikian, para ilmuwan juga tetap menemukan banyak hambatan dan kegagalan. Sehingga, beberapa diantaranya diatasi dengan trial and error. Demikian ungkap kepala petugas ilmiah biotek dari Advanced Cell Technology di Amerika Serikat (AS), Dr. Robert Lanza.

“Peneliti tidak bisa menerapkan ilmu yang sudah mereka pelajari dari kloning tikus atau hewan lainnya untuk diterapkan ke kloning manusia. Misalnya, kloning pada binatang mengharuskan peneliti untuk memisahkan nukleus (inti) dari sel telur terlebih dahulu. Ketika peneliti melakukan ini, berarti mereka membuang protein yang penting untuk membantu pembagian sel-sel,” jelas Lanza seperti disitat dari FoxNews, Senin (20/5/2013).

Pada tikus, ini bukan masalah, karena embrio itu sendiri yang akhirnya mampu menciptakan protein ini lagi. Sehingga, percobaan dapat dilakukan berkali-kali dengan ribuan sel telur. Sementara pada primata, mereka tidak mampu melakukan ini. Para ilmuwan menduga ini menjadi salah satu alasan kegagalan untuk mengkloning monyet.

Terlebih lagi, hewan kloning seringkali memiliki berbagai kelainan genetik yang dapat mencegah implantasi (perekatan embrio pada dinding rahim)  atau dapat menghentikan pertumbuhan janin secara spontan. Selain itu juga dapat menyebabkan hewan mati segera setelah lahir.

“Ketidaknormalan ini umum terjadi karena embrio kloningan hanya memiliki satu induk atau tunggal, yang berarti pencetakan genetik tidak terjadi dengan baik. Perncetakan ini berlangsung selama perkembangan embrio dalam rahim,” imbuh Lanza.

Tak hanya itu, masalah lain yang diakibatkan pencetakan ini dapat mengakibatkan plasenta tumbuh menjadi sangat besar dan tidak normal. Dalam suatu percobaan, Lanza dan timnya melakukan kloning spesies ternak berupa banteng. Kemudian ketika anaknya lahir, terlihat embrio itu memiliki ukuran tubuh dua kali lebih besar dibanding ukuran banteng normal.

Kloning juga memiliki risiko tingkat kematian yang tinggi. Lanza menganggap risiko ketidaknormalan yang umum muncul dari kloning ini sangat tidak etis apabila terjadi pada manusia.

“Ini seperti mengirim bayi dalam sebuah roket, di mana kesempatan roket untuk meledak atau tidak itu tipis. Sangat tidak etis apabila prinsip ini yang digunakan untuk mengkloning manusia,” tegasnya.

CERPEN: Inspirasiku Lewat Musik


Musik adalah kata yang paling aku sukai, karena dari dalam kata itulah, aku menemukan makna tentang arti dari kehidupan. Terlebih lagi ketika aku berjumpa dengan salah satu cowok bernama Akmal. Akmal itu cowok yang keren, yang paling aku kagumi dari dia, pengetahuan yang dia miliki tentang musik sangat banyak. Aku terbantu oleh dia, bakat ku dalam memainkan musik makin bertambah, semua itu berkat dia.
Ketika kendaraan yang aku tumpangi berhenti akibat desakan dari lampu merah, pada saat itu aku mendengar suara yang meluluhkan hatiku. Suara yang begitu indah kedengaran masuk ke dalam selaput gendang telinga ku, tak kusangka suara itu berasal dari seorang pengamen jalanan. Pengamen yang identik dengan penampilan yang bajunya compang-camping, robek sana, robek sini. Tetapi aku takjub melihat mereka. Seorang seniman yang nasibnya kurang beruntung.
Sehabis melihat pengamen itu, aku langsung menuju ke kediaman Akmal.
“Cika, tadi aku mendengar suara seseorang yang sangat menusuk sukma jantungku,”
“Memangnya suara macam apa yang dapat membuat hatimu menjadi luluh begitu, kamu saja tidak punya hati”
“Suaranya si pengamen, pasti kamu tidak percaya kan?” Sambil meminum kopi, milik Akmal.
“hahaha, percaya saja lah, daripada membuat mu menjadi gelisah memikirkan sih pengamen itu” dengan nada menyindir.
“Begini saja, kalau kamu tidak percaya, ikut denganku, mari kita dengar sama-sama suara cewek itu”
Kami berdua pun langsung menuju ke tempat yang di maksud, yaitu pertigaan lampu merah, di mana terdapat si seniman itu. Kami mematai-matai mereka dari kejauhan, tak lama kemudian datang seorang laki-laki berkumis tebal, berwajah garang, dan memberikan mereka makanan dan langsung pergi. Setelah laki-laki itu pergi, kami berdua langsung menghampirinya
Petemuan yang pertama itu kami memulai dengan saling bertukaran nama, ternyata nama si cewek itu Widi, dan si cowok bernama ariel.
“Enak yah kerja di sini” Akmal memulai pembicaraan dan langsung mengambil gitar di dekatnya.
“Inilah hidup, semua serba susah, bahkan kami pun harus mencari nafkah dengan cara ngamen seperti ini.” Kata Widi sambil menawarkan makanan kepada kami berdua “Yang jelasnya hidup ini di nikmatin saja supaya tidak bikin pusing.” Sambung ariel.
“Tadi laki-laki yang kasih kalian makan, itu siapa yah?”
“oh, yang tadi itu adalah laki-laki kejam, tidak bermoral, dan yang merampas kehidupan kami.” Dialah yang membuat kami menjadi seperti ini, dia adalah bapak kami sendiri”. kata Ariel sampai meneteskan air mata, Tak kusangka “Bagaimana kalau kalian lari dari tempat ini dan ikut saja bersamaku, kita berempat akan menjadi teman, karena kalian mempunyai kemampuan musik yang luar biasa, aku ingin banyak belajar dari kalian.” Kataku kepada kedua orang pengamen itu.
Ketika mereka mengiyakan ajakan dari aku, dan berniat untuk tinggal bersamanya. Tiba-tiba sosok laki-laki garang itu datang ke arah kami, berlari secepat kilat ke arah kami berempat. Seakan seperti melihat dan di kejar oleh anjing pemburu, kami pun spontan langsung berlari, sampai-sampai kami tidak sadar kalau laki-laki yang mengejar kami itu sudah dalam keadaan yang tidak bernyawa lagi akibat tertabrak mobil yang telah di kirimkan tuhan kepada kami sebagai dewa penyelamat.
Setelah kejadian yang mengasyikkan itu, aku melihat sebuah poster besar yang bertuliskan acara festival musik akbar. Kami berunding untuk membuat sebuah band dan ketika sudah terbuat band nya, kami langsung mendaftarkan band yang telah kami buat itu, band yang akan mengguncang dunia pada saat waktunya. Tiba waktu untuk band kami tampil. Lutut gemetaran, mata memerah, wajah pucat. Itulah yang kurasakan.
Satu minggu setelah pertunjukan band kami yang menegangkan itu, ternyata kami dapat pesan singkat dari nomor yang baru masuk ke dalam hp si Akmal, ternyata band kami menang dalam acara itu. Tak kusangka, inilah permainan ada yang kalah dan ada yang menang. Terima kasih tuhan, telah mengirimkan teman yang dapat membuatku menang.
Cerpen Karangan: Aan

Sabtu, 18 Mei 2013

Fotografer Ali Lutfi Raih Penghargaan World Press Photo 2013




Mimin Raih World Press Photo di indonesiaproud wordpress com

Fotografer Ali Lutfi dari Solo, Jawa Tengah, mengukir prestasi membanggakan bagi insan jurnalistik Tanah Air dengan karyanya yang berjudul “Mimin” berhasil meraih 2nd prize untuk kategori nature single di ajang penghargaan paling bergengsi bagi fotografer jurnalistik di dunia, World Press Photo.
“Luar biasa, saya sempat terdiam dan tidak percaya,” ujar Lutfi mengungkapkan perasaannya. Lutfi tidak menyangka fotonya terpilih sebagai salah satu foto terbaik tahun 2012 dari 103.481 foto karya 5.666 fotografer yang dilombakan dalam kontes World Press Photo 2013.

Foto Lutfi tersebut merekam seekor monyet yang mengenakan topeng dengan leher dirantai sedang dibawa oleh tuannya. Isu mengenai penyiksaan hewan–dengan dalih apa pun, termasuk untuk pertunjukan atau hiburan lokal–memang sedang hangat dibicarakan di dunia.
Foto yang sederhana karya Upik–panggilan akrab Ali Lutfi–ini memperlihatkan kejeliannya dengan berbagai ragam dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Monyet yang difoto Upik adalah gambaran fenomena dunia hiburan dalam masyarakat yang melibatkan hewan sebagai objeknya.
Menurut Upik, topeng monyet adalah hiburan unik di masyarakat. Namun, di balik itu, ada hal yang ironi dan tragis karena monyet itu harus melewati latihan yang keras untuk meniru tingkah laku manusia.
“Faktor ekonomi bagi pawang atau pemilik monyet itu pun menjadi alasan hiburan ini sampai kini masih ada,” kata pria kelahiran Boyolali, 17 Juli 1976 ini.
Bagi Upik, ini adalah foto kiriman yang kesekian kalinya di ajang foto dunia itu. Dia mengirimkan hasil jepretannya untuk mengikuti ajang lomba foto dunia ini sejak tahun 1999. Dia mulai mengirim karya-karyanya yang masih dalam bentuk cetak. “Saat itu saya masih menggunakan kamera film,” katanya (17 /3).
Fotografi sudah digelutinya sejak di bangku kuliah. Ia mulai menjadi fotografer jurnalistik di Solo Pos. Kemudian, Upik memilih menjadi fotografer freelance dan beberapa tahun terakhir menjadi kontributor Koran Jakarta Globe. Selain lomba-lomba internasional, pria murah senyum ini pun telah beberapa kali memenangi lomba tingkat nasional.
Dia justru mendengar kabar fotonya berhasil mendapat penghargaan World Press Photo dari rekan-rekan sesama fotografer. Hampir semuanya mengatakan “selamat” dan “turut bangga” dengan kemenangan ini, mengingat tak banyak fotografer Indonesia yang berhasil meraihnya.
Dalam catatan, Upik menjadi fotografer Indonesia ketujuh yang meraih World Press Photo.

ali lutfi di indonesiaproud wordpress com  (ALI LUTFI)

“Terima kasih atas semuanya kawan-kawan. Semoga fotografi jurnalistik Indonesia semakin berkibar. Thanks to PFI, PFI Solo, dan semua sahabat2 seperjuangan. Kalian hebat,” tulisnya dalam akun Facebook-nya.
Ucapan selamat juga diberikan oleh Kemal Jufri, yang tahun 2011 juga merebut penghargaan World Press Photo.
“Turut bangga melihat fotografer Indonesia kembali berprestasi di ajang foto jurnalistik paling bergengsi di dunia. Selamat untuk Ali Lutfi…,” katanya melalui situs jejaring sosial.

Foto Pemenang Kontes International Earth and Sky


Kontes foto yang dimulai sejak awal tahun 2012 ini memiliki lebih dari 700 buah foto yang dikirim oleh para pesertanya dari seluruh dunia. Setiap foto yang dilombakan harus memiliki gambaran representatif keadaan Bumi digabungkan dengan langit malam yang masih belum tercemar oleh berbagai macam polusi. Walau sekilas mirip seperti melakukan Nightscape Photography, para pesertanya harus memfokuskan foto mereka kepada bagian langitnya dari perspektif astronomi—di mana teknik ini kerap dikenal sebagai landscape astrophotography. Tema “Dark Skies Importance” sendiri dibagi lagi menjadi dua sub-kategori, yaitu: Beauty Of The Night Sky dan Against The Lights.
Beberapa foto yang terpilih sebagai pemenang dari dua sub-kategori tersebut merupakan foto yang dapat menggambarkan keindahan langit malam yang indah serta terlihat bebas dari polusi udara. Kontes foto ini seolah mengingatkan kita bahwa sesekali kita perlu melihat ke atas karena di sana masih terdapat keindahan yang tersembunyi dan hanya bisa kita nikmati ketika malam tiba. Untuk melihat lebih lengkap foto-foto yang menjadi pemenang kontes foto “4th International Earth and Sky” ini, Anda dapat melihatnya pada situs resmi “The World at Night” di halaman ini.

Kamis, 16 Mei 2013

KARYA JURNALISTIK: ARTIKEL & TAJUK RENCANA (EDITORIAL) BAGAIMANA MENULISNYA?

Pendahuluan
Ada dua bagian  dalam banyak istilah  jurnalisme, yakni news dan views, Bagaimana cara membedakannya? Misalnya sebuah artikel, apakah itu news atau views? Bagi jurnalisme, artikel adalah views, bukan news atau berita. Views adalah segala sesuatu yang bersifat opini, salah satu contohnya adalah editorial. Setiap Koran biasanya menyediakan kolom khusus untuk views tersebut dengan istilah masing-masing, misalnya Tajuk Rencana, Opini, Editorial, dll.
Tujuan dari penyediaan kolom tersebut adalah untuk menampung artikel yang disalurkan masyarakat. Halam opini menjadi forum dialog yang juga sebagai mimbar untuk mengkaji masalah masalah regional, nasional bahkan internasional yang berdimensi politik, social ekonomi, kebudayaan, dan lain lain.
Sementara itu, dalam halaman Opini koran biasanya ada Tajuk Rencana (Editorial) Tajuk adalah opini redaksi. Surat kabar sewaktu-waktu menyampaikan opini. Stasiun radio atau televisi melalui berbagai feature opini, dan voices editorial menjelaskan sesuatu  kepada masyarakat. ( Donal L.Ferguson & Jim Patten)
Ada banyak faktor munculnya halaman opini dan sebutan editorial page. Para redaktur ingin berbagi pendapat dengan masalah masalah kemasyarakatan. Mereka mengubah pencarian berita menjadi terbuka. Para pembuat berita dan peristiwa-peristiwa yang menyertainya semua diungkap. Keterbukaan ini membuat terang perbedaan opini dengan berita. Jika informasi itu bukan berita, mereka sebut opini. Sejak saat itu, dipakailah halaman opini. Tajuk Rencana menjadi voice of the newspaper.(deWitt C Reddick (1976:222).
Artikel
Sering kita mendengar kata artikel dan apa bedanya dengan  tulisan tulisan lainnya. Kita lihat definisi artikel : Sebuah karangan faktual (non fiksi) tentang suatu masalah secara lengkap yang panjangnya tidak tentu untuk di media massa (koran, majalah & buletin).
Artikel jurnalistik adalah artikel yang penulisannya mengikuti kaidah kaidah jurnalistik. Struktur penulisannya sama dengan feature, yakni sama sama dimulai dengan lead yang memperlihatkan eye-catching tertentu. Bedanya dengan feature, artikel menampikan karakter penulis. Penulis artikel mendekati subyek bahasannya dengan subyektifitas yang tinggi. Ada sudut pandang tertentu dan riset yang dipakai. Paragraf-paragraf disusun dalam kalimat kalimat lebih panjang dan bersifat formal. Leads-nya juga lebih panjang sebelum masuk ke pokok uraian.
Selain itu, menurut Nelson, artikel ditujukan kepada khalayak tertentu. Topik uraiannya tidak berifat local. Bukan hanya mengungkapkan kasus, trends, dan peristiwa tertentu. Urainnya tidak begitu banyak memakai kutipan-kutipan langsung, perkataan, atau pendapat orang. Uraiannya lebih panjang. Bamun karena sama sama produk jurnalistik, feature dan artikel memakai pola gaya bahasa jurnalistik. Bahasanya menurut Rosian Anwar (1979:1-15), harus lancer, jelas, lugas, sederhana, padat, singkat, dan menarik, dengan tetap mengikuti bahasa baku, kaidah bahasa, ejaan benar, dan kosa kata dinamis.
Editorial (Tajuk Rencana)
Editorial, Koran Indonesia sering memakai istilah Tajuk Rencana adalah sikap resmi dari sebuah publikasi, biasanya diputuskan oleh dewan redaksi. Editorial yang paling efektif adalah pilihan topik  yang sebelumnya diargumentasikan, sebelum sebuah sikap/pendirian diambil untuk ditulis oleh salah satu staf dewan redaksi. Hasil dari tulisan harus solid, dapat dipertanggungjawabkan sebagai hasil pemikiran dewan redaksi.
Tujuan (utama) dari sebuah tulisan editorial adalah untuk membujuk. Jika anda tidak bertahan dengan argument anda tidak akan memiliki editorial yang bagus. Tujuan yang kedua adalah untuk memberi informasi dan atau menghibur.
Bagaimana editorial agar dapat mencapai tujuan/sasarannya? Kemungkinan, bentuknya mengkritik atau menyerang. Jika bentuknya mengkritik, dalam tulian itu harus ada saran untuk perubahan. Jika penulis melancarkan serangan terhadap sesuatu, penulis  harus memiliki argument yang sempurna. Sebuah serangan itu sangat ampuh, namun kritikan tidak harus memiliki keampuhan, namun harus didukung dengan fakta dan saran saran demi perubahan. Namun penulis harus member alasan yang solid terhadap isu-isue yang dilontarkan. Tunjukkan bukti sebagai kelengkapan dokumen atas apa yang dikemukakan.
Mengajak, mengadvokasi atau menghimbau: Secara editorial, mengajak berarti Koran itu bermaksud mengajak berjuang untuk peningkatan sesuatu, misalnya meningkatkan system pendidikan sekolah. Atau mengadvokasi bahwa hal ini harus dilengkapi dengan saran saran dari komite sekolah yang telah mempelajari masalahnya. Suatu himbauan dari editorial bisa juga berarti bahwa Koran tersebut mendorong masyarakat mendonasikan dana untuk sekolah tersebut.
Menghibur: Sebuah editorial yang menghibur itu (adalah) bagus untuk  jiwa pembaca, namun hiburan itu harus memiliki poin yang bernilai dan harus ditulis sesuatu yang berharga waktu pembaca membacanya. Ketika sifatnya prediksi, prediksi itu harus didukung dengan fakta.
Dimana dan bagaimana seorang penulis editorial harus memulai? Yang pertama, pilihlah sebuah isu. Editorial itu ditulis bisa jadi bersumber dari para pembaca yang menginformasikan tentang (kerusakan) lingkungan, atau tentang binatang-binatang yang berbahaya, atau idea lain yang bisa dijadikan bahan untuk editorial. Tidak kalah pentingnya dalam menentukan topic dari editorial adalah riset yang merupakan langkah penting. Jangan berbagi melalui editorial kecerobohan. Gunakan sumber=sumber utama dan sekunder.
Kumpulkan sebanyak mungkin data yang akurat dan terinci untuk meyakinkan pembaca bahwa posisi anda benar. Tampilkan fakta, bukti, pernyataan tertulis dari sumber yang dapat dipercaya. Buatlah perbandingan dengan situasi yang sejenis yang mendukung argument anda, berilah gambaran untuk memperkuat argument. Tampilkan argument yang bertolak belakang besama dengan bukti bahwa hal itu sesat/keliru (berdasarkan alasan yang keliru), lemah, atau singkatnya tidak sekuat, sepenting, dan serealistik argument anda.
Hubungkan dukungan dengan tujuan: Isi editorial harus berisi bukti yang akurat dan jelas, beserta contohnya yang secara spesifik berhubungan dengan pendapat anda. Berilah argument yang kuat pada awal dan akhir editorial anda. Tunjukkan argument yang berlawanan dan kelemahan-kelemahannya. Berikan solusi pada akhir editorial. Jangan ragu-ragu terhadap keyakinan anda.
Editorial anda harus jelas dan memiliki kekuatan. Jangan berkotbah. Setiap paragraph harus ringkas dan langsung. Berikan contoh dan ilustrasi. Harus jujur dan akurat dan jangan terlalu dramatis. Hindari moralisasi terhadap editorial. Kadang kadang gayanya member kotbah dan pembaca kurang tertarik dengan hal demikian. Apapun jenis editorial yang anda tulis, ia harus dibangun berdasarkan kerangka yang logis.
Karakteristik Penulisan Editorial
Editorial adalah sebuah tulisan yang menampilkan pendapat sebuah penerbitan (Koran/majalah) mengenai sebuah isu. Editorial tersebut merefleksikan pilihan (topiK) dari dewan redaksi. Penulis editorial mengemukan sebuah argument dan mencoba membujuk pembaca untuk berfikir yang sama dengan penulis. Editorial dimaksudkan untuk mempengaruhi pendapat publik, mempromosikan pemikiran kritis, dan kadang kadang menyebabkan orang bertindak atas sebuah isu. Intinya, sebuah editorial adalah cerita opini sebuah penerbitan.
Editorial harus memiliki:
  1. Pendahuluan. bodi, dan kesimpulan seperti penulisan penulisan berita lainnya.
  2. Penjelasan obyek masalah/isu, khususnya isu-isu kompleks.
  3. Sudut pandang beita yang tepat.
  4. Pendapat dari sudut pandang lawan (yang berlawanan) yang menyangkal secara langsung isu yang dkemukan penulis.
  5. Pendapat penulis yang disampaikan dengan sikap profesional. Editorial yang baik mengikat isu-isu, bukan mengikat personalitas/pribadi dan berpantang dari taktik persuasi.
  6. Solusi alternative terhadap masalah atau isu yang sedang dikritik. Siapapun dapat dendam/berkeluh kesah  terhadap sebuah masalah, tetapi sebuah editorial yang baik harus melakukan pendekatan pro-aktif untuk menciptakan situasi lebih baik dengan menggunakan kritik yang konstruktif dan member solusi.
  7. Konklusi yang solid dan ringkas yang memiliki ringkasan dari pendapat/opini penulis. Berilah beberapa sodokan.