Kamis, 16 Mei 2013

KARYA JURNALISTIK: ARTIKEL & TAJUK RENCANA (EDITORIAL) BAGAIMANA MENULISNYA?

Pendahuluan

Ada dua bagian  dalam banyak istilah  jurnalisme, yakni news dan views, Bagaimana cara membedakannya? Misalnya sebuah artikel, apakah itu news atau views? Bagi jurnalisme, artikel adalah views, bukan news atau berita. Views adalah segala sesuatu yang bersifat opini, salah satu contohnya adalah editorial. Setiap Koran biasanya menyediakan kolom khusus untuk views tersebut dengan istilah masing-masing, misalnya Tajuk Rencana, Opini, Editorial, dll.
Tujuan dari penyediaan kolom tersebut adalah untuk menampung artikel yang disalurkan masyarakat. Halam opini menjadi forum dialog yang juga sebagai mimbar untuk mengkaji masalah masalah regional, nasional bahkan internasional yang berdimensi politik, social ekonomi, kebudayaan, dan lain lain.
Sementara itu, dalam halaman Opini koran biasanya ada Tajuk Rencana (Editorial) Tajuk adalah opini redaksi. Surat kabar sewaktu-waktu menyampaikan opini. Stasiun radio atau televisi melalui berbagai feature opini, dan voices editorial menjelaskan sesuatu  kepada masyarakat. ( Donal L.Ferguson & Jim Patten)
Ada banyak faktor munculnya halaman opini dan sebutan editorial page. Para redaktur ingin berbagi pendapat dengan masalah masalah kemasyarakatan. Mereka mengubah pencarian berita menjadi terbuka. Para pembuat berita dan peristiwa-peristiwa yang menyertainya semua diungkap. Keterbukaan ini membuat terang perbedaan opini dengan berita. Jika informasi itu bukan berita, mereka sebut opini. Sejak saat itu, dipakailah halaman opini. Tajuk Rencana menjadi voice of the newspaper.(deWitt C Reddick (1976:222).
Artikel
Sering kita mendengar kata artikel dan apa bedanya dengan  tulisan tulisan lainnya. Kita lihat definisi artikel : Sebuah karangan faktual (non fiksi) tentang suatu masalah secara lengkap yang panjangnya tidak tentu untuk di media massa (koran, majalah & buletin).
Artikel jurnalistik adalah artikel yang penulisannya mengikuti kaidah kaidah jurnalistik. Struktur penulisannya sama dengan feature, yakni sama sama dimulai dengan lead yang memperlihatkan eye-catching tertentu. Bedanya dengan feature, artikel menampikan karakter penulis. Penulis artikel mendekati subyek bahasannya dengan subyektifitas yang tinggi. Ada sudut pandang tertentu dan riset yang dipakai. Paragraf-paragraf disusun dalam kalimat kalimat lebih panjang dan bersifat formal. Leads-nya juga lebih panjang sebelum masuk ke pokok uraian.
Selain itu, menurut Nelson, artikel ditujukan kepada khalayak tertentu. Topik uraiannya tidak berifat local. Bukan hanya mengungkapkan kasus, trends, dan peristiwa tertentu. Urainnya tidak begitu banyak memakai kutipan-kutipan langsung, perkataan, atau pendapat orang. Uraiannya lebih panjang. Bamun karena sama sama produk jurnalistik, feature dan artikel memakai pola gaya bahasa jurnalistik. Bahasanya menurut Rosian Anwar (1979:1-15), harus lancer, jelas, lugas, sederhana, padat, singkat, dan menarik, dengan tetap mengikuti bahasa baku, kaidah bahasa, ejaan benar, dan kosa kata dinamis.
Editorial (Tajuk Rencana)
Editorial, Koran Indonesia sering memakai istilah Tajuk Rencana adalah sikap resmi dari sebuah publikasi, biasanya diputuskan oleh dewan redaksi. Editorial yang paling efektif adalah pilihan topik  yang sebelumnya diargumentasikan, sebelum sebuah sikap/pendirian diambil untuk ditulis oleh salah satu staf dewan redaksi. Hasil dari tulisan harus solid, dapat dipertanggungjawabkan sebagai hasil pemikiran dewan redaksi.
Tujuan (utama) dari sebuah tulisan editorial adalah untuk membujuk. Jika anda tidak bertahan dengan argument anda tidak akan memiliki editorial yang bagus. Tujuan yang kedua adalah untuk memberi informasi dan atau menghibur.
Bagaimana editorial agar dapat mencapai tujuan/sasarannya? Kemungkinan, bentuknya mengkritik atau menyerang. Jika bentuknya mengkritik, dalam tulian itu harus ada saran untuk perubahan. Jika penulis melancarkan serangan terhadap sesuatu, penulis  harus memiliki argument yang sempurna. Sebuah serangan itu sangat ampuh, namun kritikan tidak harus memiliki keampuhan, namun harus didukung dengan fakta dan saran saran demi perubahan. Namun penulis harus member alasan yang solid terhadap isu-isue yang dilontarkan. Tunjukkan bukti sebagai kelengkapan dokumen atas apa yang dikemukakan.
Mengajak, mengadvokasi atau menghimbau: Secara editorial, mengajak berarti Koran itu bermaksud mengajak berjuang untuk peningkatan sesuatu, misalnya meningkatkan system pendidikan sekolah. Atau mengadvokasi bahwa hal ini harus dilengkapi dengan saran saran dari komite sekolah yang telah mempelajari masalahnya. Suatu himbauan dari editorial bisa juga berarti bahwa Koran tersebut mendorong masyarakat mendonasikan dana untuk sekolah tersebut.
Menghibur: Sebuah editorial yang menghibur itu (adalah) bagus untuk  jiwa pembaca, namun hiburan itu harus memiliki poin yang bernilai dan harus ditulis sesuatu yang berharga waktu pembaca membacanya. Ketika sifatnya prediksi, prediksi itu harus didukung dengan fakta.
Dimana dan bagaimana seorang penulis editorial harus memulai? Yang pertama, pilihlah sebuah isu. Editorial itu ditulis bisa jadi bersumber dari para pembaca yang menginformasikan tentang (kerusakan) lingkungan, atau tentang binatang-binatang yang berbahaya, atau idea lain yang bisa dijadikan bahan untuk editorial. Tidak kalah pentingnya dalam menentukan topic dari editorial adalah riset yang merupakan langkah penting. Jangan berbagi melalui editorial kecerobohan. Gunakan sumber=sumber utama dan sekunder.
Kumpulkan sebanyak mungkin data yang akurat dan terinci untuk meyakinkan pembaca bahwa posisi anda benar. Tampilkan fakta, bukti, pernyataan tertulis dari sumber yang dapat dipercaya. Buatlah perbandingan dengan situasi yang sejenis yang mendukung argument anda, berilah gambaran untuk memperkuat argument. Tampilkan argument yang bertolak belakang besama dengan bukti bahwa hal itu sesat/keliru (berdasarkan alasan yang keliru), lemah, atau singkatnya tidak sekuat, sepenting, dan serealistik argument anda.
Hubungkan dukungan dengan tujuan: Isi editorial harus berisi bukti yang akurat dan jelas, beserta contohnya yang secara spesifik berhubungan dengan pendapat anda. Berilah argument yang kuat pada awal dan akhir editorial anda. Tunjukkan argument yang berlawanan dan kelemahan-kelemahannya. Berikan solusi pada akhir editorial. Jangan ragu-ragu terhadap keyakinan anda.
Editorial anda harus jelas dan memiliki kekuatan. Jangan berkotbah. Setiap paragraph harus ringkas dan langsung. Berikan contoh dan ilustrasi. Harus jujur dan akurat dan jangan terlalu dramatis. Hindari moralisasi terhadap editorial. Kadang kadang gayanya member kotbah dan pembaca kurang tertarik dengan hal demikian. Apapun jenis editorial yang anda tulis, ia harus dibangun berdasarkan kerangka yang logis.
Karakteristik Penulisan Editorial
Editorial adalah sebuah tulisan yang menampilkan pendapat sebuah penerbitan (Koran/majalah) mengenai sebuah isu. Editorial tersebut merefleksikan pilihan (topiK) dari dewan redaksi. Penulis editorial mengemukan sebuah argument dan mencoba membujuk pembaca untuk berfikir yang sama dengan penulis. Editorial dimaksudkan untuk mempengaruhi pendapat publik, mempromosikan pemikiran kritis, dan kadang kadang menyebabkan orang bertindak atas sebuah isu. Intinya, sebuah editorial adalah cerita opini sebuah penerbitan.
Editorial harus memiliki:
  1. Pendahuluan. bodi, dan kesimpulan seperti penulisan penulisan berita lainnya.
  2. Penjelasan obyek masalah/isu, khususnya isu-isu kompleks.
  3. Sudut pandang beita yang tepat.
  4. Pendapat dari sudut pandang lawan (yang berlawanan) yang menyangkal secara langsung isu yang dkemukan penulis.
  5. Pendapat penulis yang disampaikan dengan sikap profesional. Editorial yang baik mengikat isu-isu, bukan mengikat personalitas/pribadi dan berpantang dari taktik persuasi.
  6. Solusi alternative terhadap masalah atau isu yang sedang dikritik. Siapapun dapat dendam/berkeluh kesah  terhadap sebuah masalah, tetapi sebuah editorial yang baik harus melakukan pendekatan pro-aktif untuk menciptakan situasi lebih baik dengan menggunakan kritik yang konstruktif dan member solusi.
  7. Konklusi yang solid dan ringkas yang memiliki ringkasan dari pendapat/opini penulis. Berilah beberapa sodokan.

0 komentar:

Posting Komentar